Looking for something ?

Senin, 15 Desember 2014

REVIEW Wonder Struck

Judul: Wonder Struck
Penulis: Brian Selznick
Penerjemah: Marcalais Fransisca
Penyunting: Dhewiberta
Pemeriksa aksara: Iyan Wb.
Perancang sampul: Brian Selznick
Ilustrasi isi: Brian Selznick
Penerbit: Mizan Fantasi
Cetakan kesatu: November 2013
Tebal: 648 hlm
Harga: Rp. 59.250 (bukabuku)

Sinopsis: 

Kawanan serigala itu menatap Ben lekat dengan taring-taring putih berkilat dan lidah merah menjulur. Mereka mulai berlari melintasi hamparan salju tak terbatas di bawah terpaan sinar bulan. Jantung Ben berdegup bertalu-talu. Keringat mulai mengucur deras. Mimpi yang sama. Apa maksud semua ini? Mengapa mimpi-mimpi itu terus menghampirinya sejak kecelakaan itu terjadi? Andai Ben tahu, mimpi-mimpi itu barulah awal dari rentetan kejutan dalam hidupnya dan... petunjuk berharga untuk menemukan sang ayah yang lama menghilang.

Wonderstruck, disanjung pembaca di seluruh dunia sebagai salah satu buku menakjubkan. Ilustrasi yang sarat makna berpadu dengan teks yang mengalir menjadi satu cerita yang utuh, membuat Selznick layak disebut genius.



Review:

" Mungkin, kita semua adalah lemari keajaiban." (hlm 347)

Semua berawal dari seorang anak laki-laki bernama Ben yang tinggal di sebuah pondok di Danau Gunflint, Minnesota pada tahun 1977. Ben terlahir dalam keadaan tuli sebelah sehingga harus memanggilnya dua kali atau sedikit berteriak. Sepeninggal ibunya, Ben tinggal bersama paman dan bibinya di pondok mereka yang berjarak 83 langkah dari rumahnya.
"Kita semua terbaring di selokan, tetapi sebagian dari kita memandangi bintang-bintang." ~ Theodore Roosevelt, Wonder Struck hlm 26 
"Jangan takut-takut seperti kura-kura. Coba julurkan lehermu... Nyatakan pendapatmu, jadilah anak yang berani." hlm 30
"Jangan takut memandang mata orang ketika mereka bicara kepadamu, oke?" hlm 30  
Suatu malam dimana Ben sedang mengingat kembali kenangannya bersama sang Ibu, Ben melihat sesuatu yang aneh di rumahnya. Lampu dari salah satu ruangan menyala dengan warna kuning terang, yaitu kamar Ibunya yang telah wafat.
Ternyata itu adalah Janet sepupu Ben yang sedang mengenakan pakaian Ibunya dan mengisap rokok dengan merek yang biasa diisap Ibunya. Janet juga sangat merasa kehilangan Ibu Ben. Sebelum kembali ke pondok paman dan bibinya, Ben menggeledah laci-laci meja Ibunya dan menemukan sebuah buku berwarna biru diberi judul WONDERSTRUCK.


 Di dalamnya terdapat sebuah pesan yang bertuliskan:

Untuk Danny
Salam sayang, M

Siapakah Danny? Dan juga siapakah M? Ben teringat bahwa selama ini Ia masih belum tahu apa-apa soal ayahnya. Ben juga menemukan sebuah pembatas buku yang terselip di buku tersebut yang terdapat catatan bertuliskan:

Februari 1965. Elaine --- Bagian diriku ini untukmu. 
Telepon atau tulis suratlah kepadaku. Aku akan menunggu. 
Salam sayang, Danny .

Melalui catatan tersebut, terbuktilah siapa ayah Ben yang telah lama menghilang.


Setelah itu berlanjut ke kisah full ilustrasi yang menggambarkan sesosok gadis berusia 12 tahun yang bernama Rose. Ia tinggal di Hoboken, New Jersey pada tahun 1927, 50 tahun yang lalu sebelum Ben lahir. Rose terlahir dalam keadaan seratus persen tuli yang membuatnya dilarang untuk pergi ke luar rumah. Ia selalu merasa kesepian di dalam rumahnya dan sangat gemar membuat miniatur gedung-gedung di kota New York yang dibuatnya dari kertas hasil sobekan buku-buku. 
Suatu hari, Rose kabur dari rumahnya menuju ke New York untuk menemui Ibunya. Ibu Rose bernama Lillian Mayhew ternyata adalah seorang artis tenar dan akan tampil di sebuah teater New York. Rose sangat merindukan Ibunya yang penuh dengan jadwal kesibukan.

Apakah kedua anak tuna netra berbeda jaman tersebut saling berkaitan? Ada apa dengan hubungan kedua anak tersebut dengan orang tua mereka? 
Jawabannya: Beli bukunya dan baca sendiri!! hehehe X))
"Dunia memang penuh dengan keajaiban." hlm 611
 Buku biru bergambar petir ini adalah buku kedua Brian Selznick yang kubaca. Yang sebelumnya adalah The Invention Of Hugo Cabret yang sudah berkali-kali dibaca dan telah di-review. Reviewnya klik disini.
Kelebihan yang paling menonjol dari buku ini, sudah tentu ilustrasinya yang sungguh mendetail dan membuat pembacanya terpesona akan arsiran tangan Mr. Selznick.








Isn't it beautiful?? <3 <3
Dasar ceritanya masih sama dengan The Invention Of Hugo Cabret yaitu tentang anak yang merasa kesepian  tanpa kehadiran orang tuanya tetapi berusaha keras untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik melalui pesan tersembunyi dari sebuah benda peninggalan orang tuanya seperti buku, surat dan sebagainya. Tetapi perbedaannya, Hugo Cabret mengarah ke hal-hal berbau film sementara Wonder Struck mengarah hal-hal yang berbau museum.
"Pekerjaan kurator sangat penting karena kuratorlah yang memutuskan benda atau apa yang dimasukkan ke museum. Kemudian kurator harus memutuskan bagaimana persisnya benda-benda itu akan dipajang. Dalam hal ini, siapa pun yang mengoleksi benda-benda di rumahnya sendiri adalah seorang kurator. Hanya dengan menentukan bagaimana memajang benda-benda milikmu, memutuskan foto apa yang akan dipajang di mana, dan bagaimana urutan buku-bukumu membuatmu berada di kategori yang sama dengan seorang kurator museum." hlm 102-103 (kalau dipikir-pikir sebagai penimbun buku itu juga kurator ya... hihi :p)
 Ada juga tentang sistem desimal Dewey yang belum pernah kudengar.
"Ia ingin berada bersama ibunya di perpustakaan, yang semuanya aman, bernomor, dan diatur dengan sistem desimal Dewey. Ben berharap seluruh dunia diatur dengan sistem desimal Dewey. Dengan demikian, kau bisa menemukan apa pun yang kau cari, misalnya arti mimpimu atau ayahmu." hlm 442-443 (jadi teringat analogi si Hugo Cabret tentang seluruh dunia yang layaknya seperti satu mesin raksasa)
 Jadi selain ilustrasi, Wonder Struck juga mengandung beberapa unsur pengetahuan yang selama ini belum kita ketahui. Cocok untuk dibaca anak-anak berusia 8 tahun ke atas atau bagi yang sudah pintar membaca. Very recommended!!
Oya lupa, sebenarnya ada beberapa adegan yang bikin aku tersentuh yaitu saat Ben yang telah sampai ke apatemen ayahnya, tetapi ayahnya sudah tidak menempati apartemen tersebut. Ah, udah nanti takut spoiler nih... *Anti-spoiler
Semoga Om Selznick membuahkan karya dan menggambar ilustrasi kece lebih banyak lagi hehe :))

So, my rating for this book: *drumroll

5 out of 5 stars
For the unexpected ending, wonderful story and the whole illustrations

Review ditutup dengan quotes-quotes favoritku dari buku ini
" Kalau kau sampai tersesat, cari saja Bintang Utara yang akan menunjukkan jalan pulang." hlm 26
 "Gagal itu sulit, tetapi tidak pernah berusaha untuk berhasil lebih buruk." hlm 347
"Dan, jika meteorit sama dengan bintang jatuh, masih bisakah kau mengucapkan permintaan meskipun telah jatuh ke Bumi." hlm 347  
<3 xoxo
Putri

1 komentar:

Jangan lupa komentarnya ya :))
Tapi berkomentarlah dengan bahasa yang sopan dan santun ;))