Looking for something ?

Kamis, 19 Februari 2015

REVIEW Ayat Ayat Cinta

Judul: Ayat Ayat Cinta
Penulis: Habiburrahman El Shirazy
Penerbit: Republika
Editor: Anif Sirsaeba A.
Desain cover dan isi: Abdul Basith El Qudsy
Cetakan ke 36, April 2008
Tebal: 419 hlm
ISBN: 979-3604-02-6
Beli Rp.10.000 di Toko Buku Togamas, Surabaya
Harga: Rp.52.000 (bukabuku)

Sinopsis:
Goodreads






Review:

" Tak ada yang berhak melaknat manusia kecuali Tuhan. Jika Tuhan telah memuliakan manusia, kenapa masih ada manusia yang mencaci dan melaknat sesama manusia?" (hlm 40)
Menceritakan tentang Fahri, mahasiswa S.2 di Universitas Al-Alzhar, universitas tertua di Mesir dari Indonesia. Selama di Mesir, ia tinggal di sebuah flat di apartemenbersama empat orang; Saiful, Rudi, Hamdi dan Mishbah yang sama-sama mahasiswa dari universitas yang sama dengan Fahri dan juga berasal dari Indonesia.

" Setiap orang berbeda dalam memandang hidup ini dan berbeda caranya dalam menempuh hidup." (hlm 144)
Fahri dan keempat orang temannya juga bertetangga dengan keluarga Boutros, keluarga beragama Kristen Koptik yang sangat baik dan ramah kepada mereka. Keluarga tersebut mendiami flat yang tepat berada di atas flat Fahri dan teman-teman yang terdiri dari Tuan Boutros dan istrinya Madame Nahed beserta kedua anak mereka Maria dan Yousef. Tetapi Maria yang paling mengesankan Fahri.

" Apa bedanya Maria dengan Maryam?"
" Maria atau Maryam sama saja. Seperti David dengan Daud. Yang jelas namaku tertulis dalam kitab sucimu. Kitab yang paling banyak dibaca umat manusia di dunia sepanjang sejarah. Bahkan jadi nama sebuah surat. Surat kesembilas belas, yaitu surat Maryam. Hebat bukan?" 
(hlm 23)
Maria gadis yang unik. Ia juga senang dipanggil Maryam. Walaupun di seorang Kristen Koptik, namun ia suka pada Al-Qur'an. Maria bahkan hafal beberapa surat Al-Qur'an. Di antaranya surat Maryam. Fahri mengetahui hal itu pada suatu kesempatan berbincang dengannya di dalam metro (keret listrik). Mereka tak sengaja berjumpa. Ia pulang kuliah dari Cairo University, sedangkan Fahru juga pulang kuliah dari Al-Azhar.Mereka duduk satu bangku. Suatu kebetulan.

Dan pada suatu kesempatan Fahri bertemu dengan gadis muslim dari Turki yang bernama Aisha setelah perdebatan hebat di metro yang membuat Fahri juga diwawancarai oleh seorang pewawancara wanita dari Amerika bernama Alicia yang merupakan sumber dari perdebatan tersebut karena pakaian yang dikenakannya sangat minim dan ketat.

Masalah lainnya adalah tetangga Fahri di apartemen seorang gadis bernama Noura yang diusir dari flatnya oleh ayahnya yang kejam dan kasar si Bahadur. Tak kuasa melihat Noura menangis di luar tersiksa Bahadur, Fahri menyuruh Maria keluar menenangkan gadis malang itu. Maria yang awalnya sangat ragu langsung menenangkan Noura dan membawanya ke flatnya tanpa sepengetahuan keluarganya. Keesokan harinya, Fahri mengusulkan untuk membawa Noura ke temannya Nurul. Yang akhirnya dibawa Syaikh Ahmad untuk memberikan ketenangan pada Noura yang telah menjadi bulan-bulanan keluarganya yang memperlakukannya dengan keji karena ia lebih berbeda daripada mereka. Keperawakannya yang berbeda membuktikan bahwa ia bukanlah anak kandung dari Bahadur melainkan sepasang suami istri Tuan Adel dan Madame Yasmin yang bekerja menjadi dosen di Ains Syam University melalui tes DNA. Ternyata bayi Noura dan bayi anak kandung Bahadur yang sebenarnya, Nadia, tertukar secara tak sengaja. Namun Nadia tetap tinggal bersama orang tua Noura karena sifat Bahadur yang tak berperikemanusiaan.

Selain itu, ada juga masalah yang dilanda oleh Fahri. Kapankah ia menikah? Dan Syaikh Ustman Abdul Fattah guru talaqqi nya, telah mendapatkan seorang calon istri yang akan dinikahi Fahri. Dia adalah Aisha, gadis turki yang pertama kali ditemuinya di metro dan wawancaranya bersama Alicia. Awalnya ia minder untuk menikahinya, karena Aisha gadis yang berwajah rupawan dan putri orang kaya, sementara dirinya hanyalah anak petani miskin. Dengan pernyataan cinta Aisha yang membuat hatinya luluh, akhirnya ia menikahinya juga.

Namun cobaan selalu berdatangan pada Fahri. Temannya Nurul ternyata selama ini diam-diam jatuh cinta padanya. Fahri sebenarnya menyukai Nurul tetapi karena Nurul adalah putri dari seorang ustadz besar membuatnya tidak percaya diri. Yang sekarang telah sia-sia karena Fahri telah menjadi suami Aisha. Kemudian Fahri mendapat kabar dari keluarga Boutros bahwa Maria sedang koma karena penyakit yang dideritanya. Maria juga selama ini memendam perasaan pada Fahri dan ia curahkan di buku diary-nya. Sejak mendengar berita bahwa Fahri telah menikah membuatnya terpukul dan jatuh sakit hingga koma. Maria menderita penyakit cinta.

Celakanya, Fahri dan Aisha yang saat itu sedang dalam hubungan romantis mereka, Fahri ditangkap oleh polisi Mesir karena dituduh memperkosa Noura hingga membuatnya hamil 3 bulan. Ia diinterogasi secara sadis dan tidak rasional, namun ia tetap menyangkal tuduhan tersebut. Satu-satunya yang dapat menyelamatkannya adalah Maria, yang merupakan saksi terkuatnya. Sayangnya dia sedang koma. Berhasilkah Fahri terbebas dari tuduhan tersebut? Dan apakah Maria bisa tersadarkan dari masa komanya? Cari tahu aja dengan membaca bukunya!! ^_^

Tentu sudah banyak kan yang sudah nonton filmnya sekaligus baca novelnya?? Aku sudah nonton filmnya tapi dulu sekali sehingga aku lupa semua isi ceritanya jadi yang cuma kuingat hanya percintaan Maria x Fahri x Aisha, hehehe....

"Keadaan dan jalan berpikir seseorang terkadang memang susah dimengerti." (hlm 159)
Dari keseluruhan novelnya, aku suka banget gaya penceritaannya Habiburrahman El Shirazy alias Bang Abik ini. Walaupun di awalan cerita agak lambat dan bikin bosen tetapi kalau dibaca terus ceritanya mulai enak diikuti. Ini adalah buku bergenre islami pertama yang aku baca. Sebenarnya udah lama punya, tapi selalu nggak ada niat buat baca. Atau mungkin karena nggak bisa move on dari buku-bukunya Brian Selznick yang bikin terpesona ilustrasinya dan buku Harry Potter yang selalu membuatku kagum dengan imajinasi tante J.K. Rowling XP

Buku ini sangat kental dengan dakwah-dakwah yang terkandung di dalamnya. Dan Kang Abik sangat pandai dalam memasukkan unsur dakwah tersebut di dalam buku ini. Tetapi masih tetap enak dan nggak berat berat amat buat dibaca. Bahkan sangat bermanfaat bagi kita..

Kekurangan dari buku ini adalah tokoh utama dari novel ini, Fahri. Bukannya nggak suka sih padahal pingin banget kalau tokoh ini ada di dunia nyata walaupun kelihatannya nggak mungkin (wkwk #:p). Tokoh Fahri memang sudah dideskripsikan dengan baik oleh penulis, tetapi seakan penulis ingin membuat seorang tokoh yang sifatnya hampir sempurna. Saking sempurnanya sehingga banyak tokoh perempuan yang naksir sama si Fahri ini. Tetapi ya... tetapi tokoh Fahri ini juga bisa untuk mendorong semua pemuda untuk meneladani sifatnya yang sangat menghormati kaum wanita dengan tidak menyentuh wanita yang bukan muhrimnya dan harga dirinya yang tinggi. Andai aja ada orang seperti Fahri #ngayalwkwk

Selain Fahri, yang paling aneh adalah penyakit Maria. Disini penyakit Maria yang sesungguhnya nggak ditampilkan. Malah cuma Maria jatuh sakit sampai koma karena Fahri menikahi gadis yang bukan dirinya. Menurutku terlalu berlebihan alias lebay #OopsSorryMaria #Peace

Setelah selesai membaca novelnya yang endingnya menyentuh banget walaupun nggak bikin aku meneteskan air mata sedikit pun (#plak), aku langsung nonton filmnya untuk menilai serta meneliti adegan di buku yang tidak ada filmnya. Hasilnya BANYAK yang nggak ditampilkan. Seperti yang kurasakan saat menyaksikan film Harry Potter yang ke-5. Terasa terburu-buru. Bahkan adegan Alicia yang memberitahu Fahri bahwa ia masuk Islam tidak ditunjukkan padahal adegan favoritku (Halah kebanyakan protes -_-). Jadi akhirnya aku rada kecewa sama filmnya dan chemistry antara Fahri sama Aisha yang sangat mesra di novel justru malah kurang di filmnya. Tapi untuk endingnya aku maafkan karena sangat menyentuh seperti di novel.

Bukunya juga lebih enak dibaca dengan diiringi lagu Ayat Ayat Cinta nya Rossa


Jadi buku ini aku kasih....
4.5 out of 5 stars
For the perfect Fahri, wkwk...

Untuk menutup review ini seperti biasa, dengan quotes favorit yang ada di buku
" Semua punya hak dan kewajiban yang sama. Tidak ada yang diistimewakan." (hlm 20)
" Jadwal adalah janji yang harus ditepati." (hlm 21)
" Di dunia ini banyak sekali hal-hal misterius." (hlm 27)
" Kata-kata adalah cerminan isi hati dan keadaan jiwa." (hlm 83)
" Sebesar apa pun keikhlasan untuk menolong tapi masalah akidah, masalah keimanan dan keyakinan seseorang harus dijaga dan dihormati. Menolong seseorang tidak untuk menarik seseorang mengikuti pendapat, keyakinan atau jalan hidup yang kita anut. Menolong seseorang itu karena kita berkewajiban untuk menolong. Titik. Karena kita manusia, dan orang yang kita tolong juga manusia." (hlm 83)
" Jangan berprasangka sebab sebagian prasangka itu dosa." (hlm 112)
" Sungguh tidak bijak bertindak sembarang menghukumi orang." (hlm 116)
<3 xoxo
Putri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa komentarnya ya :))
Tapi berkomentarlah dengan bahasa yang sopan dan santun ;))