Looking for something ?

Kamis, 25 Desember 2014

Movie Adaptation Review: Carrie

Judul: Carrie
Sutradara: Kimberly Peirce
Pemain: Chloe Grace Moretz, Julianne Moore, Portia Doubleday, Gabriella Wilde, Ansel Elgort, Judy Greer
Tanggal rilis: 8 November 2013 (Indonesia)
Durasi: 1 jam 40 menit
Genre: Remaja-Dewasa
IMDb: (http://www.imdb.com/title/tt1939659/)
Adaptasi dari novel Carrie karya Stephen King

Trailer:






Review:

" There are other people out there like me who can do what I can do!"
~ Carrie White


Honestly, sebenarnya aku tahu filmnya terlebih dahulu daripada novelnya. Waktu filmnya dirilis aku nggak tertarik sama sekali, soalnya ini bergenre horor yah begitulah aku bukan tipe orang yang suka film horor. Tapi aneh aja kok aku tetep nonton, akhirnya malah suka :p
Begitu tahu kalau film ini adaptasi dari novel, terus terjemahan bahasa Indonesia juga sudah ada. Langsung cabut beli deh..... :))

Carrie White yang misterius

Lanjut ke cerita, Carrie White (Chloe Grace Moretz), gadis berusia 17 tahun yang selalu menjadi bahan olok-olokan dan tertawaan di Sekolah Menengah Atas Ewen. Sudah jelas dari sifatnya yang begitu pendiam,polos, dan juga seorang pemalu membuatnya tidak mempunyai teman. Namun dibalik sifatnya itu gadis polos ini ternyata memiliki kemampuan telekinesis. Apa itu telekinesis? 
Telekinesis adalah kemampuan untuk menggerakkan objek-objek atau menyebabkan perubahan-perubahan dalam objek dengan kekuatan pikikran.
Carrie baru mengetahui kemampuan tersembunyinya tersebut melalui suatu kejadian yang sangat memalukannya dan membuatnya makin dendam kepada para pem-bully-nya. Hari itu setelah mengikuti olahraga renang, Carrie mengalami menstruasinya yang pertama tepat saat ia sedang mandi. Lebih parahnya lagi Carrie yang sudah mau lulus SMA tidak tahu menahu soal menstruasi. Jadi, saat darahnya meluncur turun ke lantai dia menjerit minta tolong mengira dia akan mati kehilangan darah. Chris Hargensen (Portia Doubleday) dan Sue Snell (Gabriella Wilde) kedua gadis yang selalu menindas gadis itu melihat apa yang menimpa Carrie, Awalannya mereka membantunya dengan memberi pembalut kepadanya, tetapi mereka makin menjadi dengan meneriakki Carrie menyuruhnya memakai dengan melempari Carrie dengan pembalut hingga terhuyung-huyung ke lantai menjerit dan menangis tanpa henti, sementara Chris merekam Carrie dengan ponselnya. Untungnya Mrs. Rita Desjardin (Judy Greer) guru olahraga datang menyelamatkan Carrie yang sejak tadi terus menjerit hingga secara tiba-tiba salah satu lampu di kamar mandi tempat kejadian mati.

Carrie bersama ibunya Margaret White

Carrie dibawa ke ruang kepala sekolah guna untuk menenangkan dirinya. Mrs. Desjardin mengusulkan kepada kepala sekolah Mr. Morton untuk menjatuhkan hukuman kepada para siswi yang terlibat mem-bully Carrie di kamar mandi dan Mr. Morton setuju. Kemudian Carrie terpaksa diliburkan dari kelas olahraga setelah itu ia dipulangkan bersama ibunya Margaret White (Julianne Moore). Sesampainya di rumah, Margaret memarahi anak gadisnya karena Carrie telah tumbuh menjadi wanita. Margaret adalah wanita yang religius. Kefanatikannya terhadap keagamaan terlalu berlebihan hingga menganggap bahwa gejala menstruasi pada wanita itu adalah sebuah kutukan dari Tuhan yakni kutukan darah dan menganggap Carrie berdosa. Margaret menyuruh Carrie masuk ke sebuah kamar kecil untuk berdoa meminta pengampunan kepada Tuhan, namun Carrie melawan ibunya dan berusaha tidak memasuki kamar kecil tersebut yang akhirnya terkalahkan oleh ibunya. 

Keesokan harinya, Mrs. Desjardin  memberi hukuman kepada mereka semua yang terlibat pada insiden di kamar mandi dengan hukuman gaya kamp latihan militer. Chris menolak dan menganggapnya tidak adil, akhirnya ia dikeluarkan dari kelas olahraga dan dilarang mengikuti pesta dansa prom. Dendam dan kebenciannya kepada Carrie makin memuncak membuatnya ingin melakukan pembalasan.



Sementara itu sahabat Chris yang bukan lain adalah Sue Snell merasa bersalah terhadap kelakuan kejamnya terhadap Carrie dan bersumpah ingin bertanggung jawab. Dengan begitu Sue meminta pacarnya Tommy Ross (Ansel Elgort) untuk mengajaknya ke pesta prom. Tommy yang awalnya ragu pun menerima permintaan kekasihnya. 

Dibalik semua itu, Carrie yang telah mengetahui kemampuan kinesisnya sedang mencari informasi lebih melalui buku-buku dari perpustakaan dan juga internet. Sejak saat itulah Carrie melatih kemampuan telekinesisnya itu. Suatu hari Tommy mengajaknya pergi ke pesta prom. Carrie mulai berpikir buruk kepada Tommy kalau mungkin saja Tommy diperintah oleh para pem-bully Carrie untuk melakukan hal buruk kepada dirinya lagi. Ia melihat dari raut muka Tommy yang kelihatannya bersungguh-sungguh untuk mengajaknya. Akhirnya Carrie menerima ajakan orang yang diam-diam ia sukai tersebut.



Carrie memberitahu ibunya kalau dia diajak oleh Tommy ke prom. Margaret yang tidak mau anaknya ditindas lebih buruk lagi menegaskannya untuk tidak pergi. Carrie yang saat itu sudah nekad untuk pergi mengabaikan semua ceramahan ibunya hingga tidak tahan dan mengeluarkan telekinesisnya yang sudah lama ia rahasiakan. Dengan begitu Margaret takkan bisa menghentikannya. 

Dan pada akhirnya malam prom tiba, teror menanti.....

Who's that? Just watch it yourself :)

Sebenarnya ini versi remake guys, dari film Carrie yang sebelumnya pada tahun 1976. Sissy Spacek yang dulu memegang peran Carrie White yang melegenda pada tahun itu. 

Menurutku pribadi film yang versi 1976 ini yang lebih bagus daripada yang versi baru ini. Sissy Spacek lebih mencerminkan Carrie yang sebenarnya. Lebih kelihatan aneh dan penampilan fisiknya hampir mendekati novelnya. Walaupun seharusnya lebih gendut gitu. Terutama waktu malam prom itu, aura serem Carrie-nya kerasa banget. Dan yang jadi Margaret White (masih tahun 1976), Piper Laurie gila banget. Beliau jago banget aktingnya yang memancarkan sifat gilanya Margaret terhadap keagamaan. 

Okay, sekarang versi modern 2013. Disini Carrie diperanin sama artis favoritku Chloe Grace Moretz. Aktingnya memang udah menjiwai banget terutama di bagian promnya juga sangat berapi-api. Tetapi dia kurang cocok jadi Carrie karena orangnya terlalu cantik. Itu aja!! terus Julianne Moore yang jadi Margaret sudah bikin ngeri juga. Kalau pendapatku sih, rambutnya yang bikin serem kayak kuntilanak hiii... Aktingnya juga seri sama Piper Laurie. Aku suka Chris Hargensen yang di versi ini, Portia Doubleday, soalnya kelihatan jelas perasaan bencinya ke Carrie. Terus juga bikin sebel waktu dia bilang "bulls**t" di depan Mrs. Hargensen waktu adegan diberi hukuman. Dia benar-benar dapat mencerminkan wataknya si Chris yang sok bitchy itu. Selain itu, ada ANSEL ELGORT disini!! Sebelum tahu The Fault In Our Stars aku udah kenal Ansel sejak lihat film ini. Dia lumayan jadi Tommy Ross yang super imut bin ganteng. 
Tapi sayangnya di bagian ending filmnya ini terlalu dimirip-miripin sama yang versi 1976. Seharusnya ya ambil ending asli dari novelnya aja. Oya, ini kan remake hehehe....

Dan sekali lagi, BULLYING IS BAD!! 

So, I give this movie....

3,5 stars out of 5 stars
For Chloe Moretzs acting

" The other kids, they-they think I'm weird, but I don't wanna be. I have to try and be a whole person before it's to late."
~ Carrie White

<3 xoxo
Putri

1 komentar:

  1. keliatannya oke juga.
    boleh la dimasukin ke dalam daftar film yang bakal gue tonton waktu liburan ini :)

    BalasHapus

Jangan lupa komentarnya ya :))
Tapi berkomentarlah dengan bahasa yang sopan dan santun ;))