Penulis: J.K. Rowling
Alih bahasa: Listiana Srisanti
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Januari 2006
Tebal: 816 hlm
ISBN: 979-22-1762-2
Harga: Rp. 107.525 (bukabuku)
*Disertai gambar-gambar dari adaptasi filmnya
Baca review buku sebelumnya:
Harry Potter & the Philosopher's Stone (Harry Potter #1)
Harry Potter & the Order Of The Phoenix (Harry Potter #5)
Sinopsis:
Goodreads
Review:
Masa lalu Tom Riddle/ Lord Voldemort
" Aku telah memutuskan bahwa sudah waktunya, sekarang setelah kau tahu apa yang mendorong Lord Voldemort mencoba membunuhmu lima belas tahun lalu."
~ Albus Dumbledore, hlm 251
Harry di tahun keenamnya di Sekolah Sihir Hogwarts telah diberi semacam pelajaran privat dari Profesor Dumbledore. Tempat pembelajaran tersebut di kantor Kepala Sekolah itu sendiri. Dumbledore memberi gambaran masa lalu sang penyihir yang namanya paling ditakuti saat itu, Lord Voldemort melalui benda berbentuk baskom bernama Pensieve yang bertujuan untuk mengetahui rahasia-rahasia Voldemort yang tidak mereka mengetahui dan juga bertujuan untuk mencari cara membinasakannya.
Harry Potter 'Sang Terpilih'
" Semua orang sekarang tahu kau mengatakan yang sebenarnya, kan? Seluruh dunia sihir harus mengakui kau benar soal Voldemort telah kembali dan bahwa kau telah kembali dan bahwa kau telah menghadapinya dua kali dalam dua tahun terakhir ini dan berhasil selamat dalam dua-duanya."
~ Hermione Granger, hlm 279Setelah menghadapi Lord Voldemort dua kali, di tahun keempatnya saat mengikuti Turnamen Triwizard dan di tahun kelimanya saat pertempuran di Departemen Misteri, dan berhasil selamat untuk kedua kalinya, Harry berhasil meyakinkan mereka semua para penyihir bahwa Lord Voldemort telah kembali. Dan seperti yang dijelaskan oleh bola ramalan Harry, ia menjadi 'Sang Terpilih' untuk melawan Voldemort.
Karena kini Harry begitu berharga, Profesor Dumbledore mengajak Harry untuk menemui Profesor Horace Slughorn, yang mengajar kelas ramuan dan kepala asrama Slytherin sebelum Profesor Snape. Profesor Dumbledore membujuk Profesor Slughorn untuk mengajar kembali di Hogwarts dengan dengan bantuan Harry. Horace yang awalnya menolak, namun karena Harry akan menjadi salah satu murid kelas ramuannya maka dari itulah dia bersedia untuk mengajar lagi.
Pangeran Berdarah-Campuran/ Half-Blood Prince
This Book is the Property of the Half-Blood Prince
Buku ini Milik Pangeran Berdarah-Campuran, (hlm 246)
Setelah mengetahui hasil dari ujian OWL (Ordinary Wizarding Level) tahun lalu bahwa Harry mendapat nilai Exceeds Expectations-Di luar dugaan di ujian ramuannya dia tidak menduga bahwa ia diterima di kelas ramuan, karena Profesor Snape hanya menerima murid yang memiliki nilai Outstanding-Istimewa. Tetapi kini Profesor Snape berpindah kelas ajaran ke Ilmu Pertahanan Terhadap Shir Hitam (yang telah lama diimpikan Snape) dan Profesor Slughorn yang menggantikannya dan kebetulan menerima murid Exceeds Expetations jadi dia terpaksa mengikuti kelas yang tidak disukainya.
Bersama dengan Ron, dia memasuki kelas ramuan itu. Sayangnya Ron dan Harry tidak membeli buku ajaran ramuan di Toko Buku Flourish & Blotts setelah mengetahui mereka tidak lulus di kelas ramuan. Jadi mereka meminjam dari lemari Slughorn yang ternyata terdapat satu buah buku ramuan yang baru. Ron mengambil yang baru sementara Harry mengambil yang sudah lama. Buku ramuan yang Harry pinjam berisi coretan dan catatan yang sungguh banyak. Saat Profesor Slughorn akan memberikan satu botol ramuan Felix Felicis (ramuan keberuntungan) dengan syarat berhasil membuat sebuah ramuan hidup bagai mati, Harry berhasil membuatnya dengan bantuan buku ramuannya yang memiliki cara lain yang lebih mudah. Dengan bantuan buku tersebut Profesor Slughorn makin menyayangi Harry dan menjadikan Harry sebagai murid favoritnya.
Walaupun buku itu membuatnya sukses, Harry masih penasaran siapakah pemilik buku itu yang sebenarnya?
Draco Malfoy seorang Pelahap Maut?
Akhir-akhir ini Harry merasa aneh dengan tingkah laku Malfoy, musuh bebuyutannya. Saat di Diagon Alley, Harry, Hermione, dan Ron melihat Draco menuju Toko Borgin And Burkes di Knockturn Alley. Mengendap-endap melalui jubah gaib Harry mereka mendengar bahwa Draco memiliki suatu barang yang ingin diperbaiki di situ. Dan Draco juga berkata jika Fenrir Greyback (manusia serigala yang suka memangsa manusia terutama anak-anak, termasuk anggota Pelahap Maut) akan datang sewaktu-waktu untuk memeriksa.
Mendengar apa yang dikatakan Draco, membuat Harry makin percaya bahwa Draco telah bergabung menjadi Pelahap Maut dan curiga kalau Draco telah ditugasi Voldemort untuk melakukan sesuatu atas ulah ayahnya Lucius yang gagal dalam misi mencuri bola ramalan Harry di buku kelima.
Sementara di Hogwarts, Harry selalu melacak keberadaan Draco melalui Peta Perampok. Terjadilah hal yang mengejutkan, ketika nama Draco Malfoy menghilang di Peta...
Di samping itu semua, terdapat insiden yang terjadi pada Katie Bell yang terkena kutukan, dan sahabatnya Ron yang keracunan di kantor Slughorn. Harry percaya bahwa semua itu ulah Malfoy.
Romansa Hermione x Ron x Lavender, Harry x Ginny
Karena usia mereka (Harry, Ron, dan Hermione) yang makin beranjak remaja, pastinya mereka mengalami hal-hal romantis masing-masing. Ron berkencan dengan Lavender Brown setelah memenangkan pertandingan Quidditch. Tetapi, semuanya akan mengarahkan mereka ke cinta segitiga antara Ron, Lavender, dan Hermione yang juga menyukai Ron.
" Dan sekarang mereka menyebutmu 'Sang terpilih'--nah, coba, tidak bisakah kau melihat kenapa orang terpesona olehmu?"
~ Hermione Granger, hlm 279Begitu juga Harry, setelah ia mengakhiri hubungannya dengan Cho Chang di tahun kelimanya. Kini ia memiliki perasaan pada adik perempuan sahabatnya Ron, bukan lain adalah Ginny Weasley. Namun sejak ia menjadi 'Sang Terpilih' ia terus disorot oleh gadis-gadis terutama Romilda Vane yang selalu nekad untuk memberi ramuan cinta pada Harry.
Sayangnya Harry harus terus memendam perasaannya, karena gadis yang disukainya telah berpacaran dengan Dean Thomas. Tetapi akankah Harry berhasil memberitahu perasaannya kepada Ginny?
Just check out the book then you'll know!! (^_^)
Seperti biasanya, J.K. Rowling membuatku makin terpesona dengan Harry Potter dan mendorongku untuk memiliki semua buku Harry Potter (But when???!!! >.<)
Aku masih merasa janggal dengan hubungan Harry dan Ginny. Bagaimana Harry bisa langsung in-love sama Ginny padahal dia baru saja putus cinta sama si Cho Chang yang cantik cengengan #hihi
Walaupun begitu, mereka sudah cocok dan lagipula karena Ginny sudah lama suka sama Harry akhirnya kesampaian juga (karena dia dikasih saran Hermione).
Selanjutnya, aku sangat suka bagian Harry mengikuti pelajaran privat Dumbledore karena benar-benar mengeksplor semua masa lalu Tom Riddle/Lord Voldemort melalui Pensieve yang menurutku pribadi lebih kelam daripada Harry. #sorryHarry :p
Dan lagi, Fred dan George Weasley selalu membuatku tertawa
Kenapa Kau Mencemaskan You-Know-Who (Kau-Tahu-Siapa)?
Kau SEHARUsNYA Mencemaskan U-No-Poo (Kau-Tak Bisa-Berak)
(hlm 150)
Sebagian besar ceritanya aku suka banget, tetapi yang menjadi masalah adalah endingnya yang begitu RIGHT-IN-THE-KOKORO!! Yah begitulah T-T
Bagi yang sudah baca atau lihat filmnya pasti tahu perasaanku kan? T-T
Omong-omong soal filmnya, aku sedikit kecewa. Terutama akting pemain Harry Potter-nya sendiri, Daniel Radcliffe. Menurutku dia terlihat datar-datar aja di filmnya. Ada juga salah satu adegan yang benar-benar nggak ada di bukunya dan malah terlihat nggak penting. Tetapi masih terselamatkan oleh endingnya (oh the ending T.T). But I still love it, though...
Jadi penilaianku terhadap buku keenam dari serial Harry Potter
5 out of 5 stars
Alasan masih tetap bertahan 5 bintang, karena aku benar-benar nggak bisa berhenti membacanya.
And the ending though T.T
This review is closed with my favorite quotes from the book
" Tak ada gunanya membagi-bagi kesalahan." (hlm 45)
" Orang yang lebih mudah memaafkan orang lain yang salah daripada yang benar." (hlm 127)
" Cewek-cewek memang kadang sangat aneh." (hlm 395)
" Kita harus berusaha tidak tenggelam dalam kesedihan kita, melainkan terus berjuang." (hlm 450)
" Betapa seringnya ini terjadi, bahkan di antara sahabat yang paling karib. Kita masing-masing yakin bahwa apa yang ingin dikatakan jauh lebih penting daripada apa pun yang akan disampaikan yang lain." (hlm 454)
" Kebesaran mengilhami iri hati, iri hati menimbulkan dendam, dendam menelurkan kebohongan." (hlm 558)
" Tak ada yang perlu ditakuti dari kegelapan." (hlm 711)
" Jangan membuat keputusan yang terburu-buru." (hlm 787)<3 xoxo
Putri
Reviewnya bikin kangen Harry Potter :))
BalasHapus