Penulis: Lia Indra Andriana, Fei, Andry Setiawan
Penyunting: NyiBlo
Desain cover: Dedy Andrianto
Ilustrasi isi: Angelina Setiani`
Penerbit: Haru
Terbit: November 2012 (Cetakan Pertama)
Tebal: 276 hlm
ISBN: 978-602-7742-06-2
Hadiah menang Giveaway di blog Luckty Si Pustakawin
Harga: Rp.36.000 (Bukabuku)
My rating for this novel: * * * * 4 stars
ISBN: 978-602-7742-06-2
Hadiah menang Giveaway di blog Luckty Si Pustakawin
Harga: Rp.36.000 (Bukabuku)
My rating for this novel: * * * * 4 stars
Review:
" You have to leave the city of your comfort and go into the wilderness of your intuition. What you'll discover will be wonderful. What you'll discover is yourself." ~ Alan Alda (hlm 3)
Buku ini menceritakan ketiga penulisnya, yaitu Lia, Fei, Andry sewaktu mereka berada di negeri asing. Lia di Korea, Fei di China, Andry di Jepang. Ketiga-tiganya akan menceritakan masing-masing pengalamannya beserta fakta-fakta unik dari negeri yang mereka pijak. Nah, mau tahu? Yosh... ayo simak !!
Lia, Anyeong, Seoul
" 'Hai',sebuah sapaan sedeharna yang bisa membawa kita lebih mengenal orang lain."(hlm 29)
Terimakasih pada sebuah K-Drama berjudul Sungkyunkwan Scandal yang menceritakan kisah kehidupan para pelajar di zaman kuno. Guru saya mengatakan, sejak K-Drama itu ditayangkan jumlah mahasiswa asing (khususnya Jepang) semakin meningkat. Ternyata, layar kaca memang sangat ampuh dalam memopulerkan sesuatu.
" Orang yang tidak takut melakukan kesalahan, akan cepat sekali mempelajari sesuatu."(hlm 46)
Pujian disini bukan dalam arti menjilat lho. Pasti kita sendiri pernah merasakan mengagumi sesuatu, atau melihat seseorang dan merasa mereka 'sedikit' berbeda, saat itu biasanya saya hanya memendam pujian itu dalam hati. Namun sekarang, saya belajar menghargai orang lain lewat pujian
Menanyakan 'apakah golongan darah Anda?' adalah hal yang umum di Korea. Korea melihat sifat seseorang berdasarkan golongan darahnya. Cara ini sudah dikenal di Jepang sejak tahun 1920 dan diperkenalkan kembali oleh seorang penulis Jepang di tahun 1970, Masahiko Nomi. Konsep ini kemudian berkembang dan menyebar ke Taiwan dan Korea.
" Mengenal diri sendiri memang tidak mudah, dan justru melalui interaksi dengan orang lain, kita dapat mengenal diri sendiri." (hlm 53)
" Hal seperti 'menemani' makan ternyata bisa membuat suasana hati seseorang menjadi baik." (hlm 65)
Orang Korea adalah orang yang romantis. Konsep itu ada di dalam kepala saya dan seluruh teman sekelas saya. Terimakasih kepada K-Drama dan K-Movie yang telah membantu pengonsepannya.
Saya tidak pernah melihat guru menangis karena muridnya kecuali di dalam layar kaca. Ikatan guru dan murid yang ditawarkan beberapa film seperti Laskar Pelangi ataupun dalam K-Drama God Of Study memang bisa membuat siapa saja yang melihatnya terenyuh. Tak jarang saya ikut menangis saat melihat adegan dalam layar kaca tersebut. Tetapi, mereka semua hanya berakting. Hanya untuk keperluan menghibur publik semata.
Namun kali ini, didepan mata saya sendiri, seseorang yang kami sebut 'guru' memikirkan kami dan menangisi kami. Kami baru berkenalan selama dua bulan dan baru mulai 'klik' selama satu bulan. Pertemuan sesingkat itu bisa menimbulkan perasaan sekuat itu?
" Cinta itu tumbuh dari kebersamaan." (hlm 73)
" Seorang teman adalah cara yang dipilih Tuhan untuk memelihara kita." (hlm 84)
Saat kelulusan, kelas saya berencana memberikan surat ucapan terimakasih kepada guru. Saya pun mendapat selembar kertas. Tergelitik dengan citra 'cerewet', saya berusaha menjelaskannya pada wali kelas saya.
" Sansaengnim, sebenarnya saya bukan orang yang wihyangpyeon, Saya ini orang yang pendiam lho."
Ia pun mulai membaca tulisan saya. " Lia, kenapa menulis seperti itu? Padahal kamu di kelas cerewet sekali," katanya yang disambut derai tawa teman-teman saya.
" Sansaengnim, saya sungguh-sungguh," saya menekankan. "Saya ini orang pendiam."
" Nah lho!" guru saya semakin keras tertawa. Mana ada orang pendiam yang berteriak keras dirinya pendiam," ucapnya.
" Mereka hanya akan mengangguk dan tersenyum saja."
Saya ingin menjelaskan tetapi tak ada gunanya. Meski terasa aneh, saya toh sebenarnya suka juga dengan deskripsi baru yang mereka berikan pada saya. Saya tak pernah menyangka keputusan saya untuk menjadi aktif ternyata terlihat sekali oleh sekeliling saya dan menjadikan saya berbeda di mata mereka.
Jika ada yang memiliki mesin waktu dan bertanya apakah saya ingin kembali ke masa lalu, saya akan meminta kembali ke masa 100 haridi Korea ini. Bukan untuk mengubahnya, melainkan untuk menikmatinya lagi.
Fei, Nihao, Shanghai
" Bahasa memang sarana utama dalam berkomunikasi. Tanpanya, mungkin banyak kesalahpahaman bisa terjadi. Tetapi, adakalanya tidak mengerti justru lebih baik." (hlm 119)
" Dan ternyata, memang sebuah sapaan sesimpel 'halo' dalam berbagai bahasa merupakan jurus yang sangat ampuh untuk membuka pembicaraan, juga jalan pertemanan dengan orang-orang dari berbagai negara." (hlm 125)
Bahasa Mandarin adalah salah satu bahasa yang paling banyak diminati orang-orang di dunia, bahkan disebut-sebut sebagai bahasa internasional kedua setelah bahasa inggris. Karena banyak peminatnya itulah, banyak universitas di China menyediakan kelas khusus bahasa bagi orang asing yang ingin belajar bahasa Mandarin di sana.
Saya tersenyum sendiri sambil melihat ke luar jendela pesawat saat pesawat yang saya tumpangi akhirnya mendarat di Bandara Internasional Pudong, Shanghai, pada akhir Februari 2009. Kota Metropolitan terbesar di China ini akan menjadi 'rumah' saya untuk paling tidak beberapa bulan ke depan karena saya telah mendaftar untuk program belajar bahasa Mandarin di kampus tempat kuliah sepupu saya- Shanghai University Of Finance and Economics (SUFE) atau dalam bahasa lokalnya disebut Shanghai Caijing Daxue (Cai Da)
" Yang namanya manusia memang harus terus berusaha menangguhkan dirinya karena pas akhirnya kita tidak akan bisa terus-terusan bergantung pada orang lain selain diri sendiri." (hlm 134)
" Segala sesuatu jika dimulai dari yang disuka terlebih dulu, selanjutnya akan jadit erasa lebih mudah dan menyenangkan." (hlm 149)
" Hidup memang aneh. Sebelumnya saya tidak pernah tahu kalau ternyata adakalanya melakukan sebuah kebodohan dan ditertawakan malah terasa menyenangkan."(hlm 154)
Kadang, kehidupan asrama yang dipenuhi berbagi orang asing memang sedikit merepotkan. Apalagi, jika bertetangga dengan orang-orang yang superberisik atau tidak tahu diri. Tetapi di luar itu semua, banyak pengalamanseru yang diperoleh karena bisa bertemu dan belajar hidup bertetangga dengan berbagai macam orang dari berbagai latar belakang.
" Mungkin memang pengetahuan tentang siapa saja orang-orang terkenal di dunia sastra atau apa saja tulisan mereka, tidak bisa digunakan sebagai ukuran apa seseorang bisa menjadi penulis yang baik." (hlm 169)
Andry, Konnichiwa, Tokyo
" Kadang, kita tidak mau keluar dari zona nyaman kita. Kadang, kita tidak mau menyerah begitu saja dan mempertahankan apa yang sedang kita miliki sekarang. Padahal diluar sana, masih ada banyak hal yang mungkin lebih bagus, lebih baik, dan lebih indah dibandingkan dengan apa yang sekarang kita miliki. Kalau saja, kita mau merelakan zona nyaman kita." (hlm 188)
“ Persahabatan bukan hanya tentang diri kita menerima orang lain, tetapi juga membiarkan diri kita diterima orang lain.” (hlm 200)
“ Saya rasa masa lalu adalah alat bagi kita untuk bisa mengerti orang lain.” (hlm 213)
Sekolahnya adalah Bunka Language Institute. Sekolah ini hanya menyediakan long term course selama setahun dan jam belajar lima jam per hari, dari pukul sembilan pagi sampai pukul tiga sore.
“ Yang paling menyenangkan dalam sebuah perjalanan adalah menemukan diri kita sendiri.” (hlm229)
“ There is no motivation. Just do it, then you will like it. Saat kau sadar, kau sudah menikmati dirimu yang baru.” (hlm 239)
“ A travel is best measured with friends, not miles.” ~ Tim Cahill (hlm 253)
Tahun 2012 adalah pertama kalinya saya melakukan sebuah perjalanan seorang diri. Bagian ini memuat cerita perjalanan saya tersebut. Perjalanan itu berlangsung selama seminggu, tepat pada saat Golden Week.Golden Week jatuh di akhir April-awal Mei untuk memperingati beberapa hari besar sekaligus. Minggu ini adalah minggu liburan beruntun selama beberapa hari, nyaris seminggu. Golden Week tahun ini sangat spesial, karena saya akan mendapat libur selama sembilan hari penuh.
Mulailah rencana perjalanan gila ke luar Tokyo ini merambat perlahan menuju realisasi. Yakushima, sebuah pulau bagian dari prefektur Kagoshima menjadi tujuan utama saya. Sebuah pulau yang menurut saya namanya seperti dongeng masa lalu, sebuah pulau yang foto-foto alamnya membuat saya kagum. Pulau yang yang juga menjadi latar belakang sebuah anime produksi Ghibli.
Alright, that's it everyone. Sekarang aku mau memamerkan hasil searching mbah google terhadap tempat, makanan yang disebutkan dibuku.
Goshiwon, kos-kosan di Korea yang kecil, tetapi murah meriah.
Shanghai University of Finance and Economics (SUFE) atau disebut Shanghai Caijing Daxue (Cai Da) tempat kuliahnya Fei.
Shen Yuan alias Shen Garden, sebuah tempat wisata yang buka dimalam hari yang begitu dikenal karena sebuah kisah cinta yang begitu memilukan yang diekspresikan dalam bentuk puisi yang terukir di tembok taman itu. Kisah cinta ini menginspirasi banyak pasangan muda zaman sekarang, hingga akhirnya di tempat itu banyak digantung bel dan wishing talet di sepanjang pilar-pilar di paviliun-paviliun taman yang berisi permohonan supaya kisah cinta mereka bisa awet selamanya.
Bunka Language Institute, universitas di Jepang tempat kak Andry berkuliah.
Yakushima adalah hutan di pulau Yakushima yang penuh lumut. Disini terdapat pohon cedar tertua di Jepang yang berusia 7.200 tahun yaitu pohon Johmon-Sugi. Hutan ini memberi inspirasi pada sutradara anime Studio Ghibli Hayao Miyazaki terhadap pembuatan film anime Princess Mononoke~ Mononoke Hime.
Pohon Johmon-Sugi adalah pohon cedar tertua di Jepang yang berusia 7.200 tahun Mungkin perlu sepuluh orang untuk merangkul sepenuhnya pohon yang kelilingnya mencapai 16 meter itu.
Okay, now time for the food... mades me hungry while i'm reading it
Kimbab, makanan dari Korea yang mirip seperti Sushi
Tteokbokki, kue beras yang dimasak dalam saus pedas, salah satu jajanan pinggir jalan paling populer di Korea.
Yakiniku, makanan Jepang semacam Barbeque, tetapi dimakan dan dibakar dalam ruangan.
<3 xoxo
Putri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa komentarnya ya :))
Tapi berkomentarlah dengan bahasa yang sopan dan santun ;))