Looking for something ?

Jumat, 31 Oktober 2014

REVIEW Fangirl

Judul: Fangirl
Penulis: Rainbow Rowell
Penerjemah: Wisnu Wardhana
Penyunting: NyiBlo
Proofreader: Dini Novita Sari
Design Cover: Bambang 'Bambi' Setiawan
Ilustrasi isi: @teguhra
Penerbit: Spring
Cetakan pertama: November 2014
Tebal: 456 hlm
ISBN: 978-602-71505-0-8
Harga: Rp. 62.900 (bukabuku)
My rating for this novel: * * * * 4 stars

Sinopsis:

Cath dan Wren-- saudari kembarnya-- adalah penggemar Simon Snow. Oke seluruh dunia adalah penggemar Simon Snow, novel berseri tentang dunia penyihir itu. Namun, Cath bukan sekadar fan. Simon Snow adalah hidupnya!
Cath bhkan menulis fanfiksi tentang Simon Snow menggunakan nama pena Magicath di Internet, dan ia terkenal! semua orang menanti-nantikan fanfiksi Cath.
Semuanya terasa indah bagi Cath, sampai ia menginjakkan kaki ke universitas. Tiba-tiba saja, Wren tidak mau tahu lagi tentang Simon Snow, bahkan tak ingin menjadi teman sekamarnya!
Dicampakkan oleh Wren, dunia Cath jadi jungkir balik. Sendirian, ia harus menghadapi teman sekamar eksentrik yang selalu membawa pacarnya ke kamar, teman sekelas yang mengusik hatinya, juga profesor Penulisan Fiksi yang menganggap fanfiksi adalah tanda akhir zaman.
Seolah dunianya belum cukup terguncang, Cath juga masih harus mengkhawatirkan kondisi psikis ayahnya yang labil.
Sekarang pertanyaan buat Cath adalah: mampukah ia menghadapi semua ini?



Review:

“Apa yang kau ketahui tentang Simon Snow?” Tanya Cath 
 Levi mengangkat bahu. “ Semua orang tahu soal Simon Snow.” 
“ Kau sudah baca bukunya?” 
“ Aku nonton filmnya. Aku bukan penyuka buku.” (hlm 130)
Novel ini menceritakan kedua anak kembar identik yang bernama Cather Avery dan Wren Avery. Cara membedakan mereka hanyalah kalau Cath adalah gadis kutubuku yang selalu mengenakan kaca matanya dan agak pendiam, berbeda dengan Wren yang tidak berkaca mata dan suka bergaul. Kesamaan mereka ialah mereka penggemar fanatik Simon Snow. Simon Snow sendiri adalah novel seri bergenre fantasi penyihir karangan Gemma T. Leslie. Karyanya sangat mendunia dan telah dicetak hingga berjuta-juta kopi. Bahkan telah diterjemahkan dalam 53 bahasa. Semakin banyaknya penggemar Simon Snow, semakin banyaknya juga fanfiksi dari novel berseri itu, terutama Cath dan Wren. Fanfiksi Cath yang paling banyak dibaca di Fanfixx.net yang berjudulkan Carry On, Simon. 


“Ini perguruan tinggi,” Wren bersikeras. “ Tujuan utama masuk perguruan tinggi adalah bertemu orang-orang baru.”“Tujuan utama memiliki saudara kembar,” kata Cath, “adalah tidak perlu mengkhawatirkan masalah seperti ini.” (hlm 10)

Cath dan Wren akhirnya kuliah di sebuah universitas. Cath tinggal di asrama Pound Hall. Ia sekamar dengan seorang cewek yang agak badass dan perokok yang bernama Reagan yang selalu membawa teman laki-lakinya Levi ke kamarnya. Semua terasa berbeda bagi Cath, kesepian tanpa Wren yang lama-lama makin jauh darinya. Wren membangun hidupnya yang baru dari hal-hal fanfiksi Simon Snow dan Baz. Bergaul dengan teman-teman baru dan sering minum alkohol.
Berbeda dengan Cath, Ia tetap melanjutkan hidupnya dengan fanfiksinya. Di kuliah, Cath juga selalu mengkhawatirkan ayahnya yang kadang agak sinting, meski ayahnya tetap tidak ingin dikhawatirkan.
“Dan kau tahu apa yang Dad bilang—kau harus mencoba sesuatu sebelum bisa bilang kalau kau tidak menyukainya.” (hlm 37)
Namun, Cath akhirnya merasakan sesuatu yang ada di hatinya, Ia jatuh cinta pada Levi. Laki-laki yang Ia kira adalah pacar teman sekamarnya, Reagan. Sebaliknya pun juga begitu, Levi juga merasakan hal yang sama pada Cath. Walau juga selalu ada masalah pada hubungan mereka.
Juga konflik antara Cath dan ibunya. Laura, ibu Cath dan Wren yang telah meninggalkan mereka sejak keduanya masih berumur 8 tahun akibat dari pertengkarannya dengan Arthur (ayah Cath dan Wren) yang makin menjadi hingga berakhir dengan perceraian.

“Ibu macam apa yang meninggalkan rumah sakit tanpa menemui anaknya? Ibu macam apa yang pergi? Wren tidak sadarkan diri—dan kalau kau pikir itu tidak ada hubungannya denganmu, kau tidak menyadari kenyataannya—dan aku berada di sini, dan kau bahkan belum bertemu denganku selama sepuluh tahun, dan sekarang kau mau pergi? Sekarang?” (hlm 356)
 Mau tahu keseluruhan ceritanya? Ayo baca bukunya!! ;))


Ini adalah buku karangan Rainbow Rowell pertama yang kubaca dan langsung suka. Ceritanya tidak hanya menceritakan fangirl yang selalu marak di kalangan remaja terutama bagi yang perempuan, LIKE ME!! #plak
Tapi juga tentang konflik keluarga yang tak ada habisnya di buku ini. Semua orang pastinya juga memiliki masalah dalam lingkungan keluarga bukan? Juga ditambahnya bumbu-bumbu percintaan antara Cath dan Levi. Ihh, suka banget sama Levi, kerjaannya SENYUM terus. Yah, senyum itu ibadah kan? Mungkin Levi menerapkan hal itu ya? hahaha...
Terutama Reagan dan Arthur Avery. Pingin banget punya teman kayak Reagan. Walaupun agak badass tapi dia pengertian dan peduli banget. Untuk ayah sepasang anak kembar ini, He's so full of LIFE. Meski agak gila, tapi masih tetap mempehatikan kedua putri tersayangnya.
Mengenai detail-detail novelnya, di setiap pergantian bab akan terdapat cuplikan cerita Simon Snow yang dari buku Gemma T. Leslie dan fanfiksi milik Cath. Bagi kalian yang belum tahu Simon Snow ini seperti Harry Potter di alam buku Fangirl. Tetapi anehnya nama Harry Potter pun juga ikut disebutkan dalam buku ini.
Untuk terjemahannya lumayan, walaupun ada beberapa yang agak kurang dimengerti dan juga ada yang seperti menggunakan google translate. Semoga terjemahannya bisa diperbagus lagi kedepannya.
Covernya yang paling suka banget!! Unyu dan agak childish tapi sangat menjabarkan isi bukunya. Jempol buat pendesain covernya. Nggak kalah unyu sama cover aslinya sebagai berikut
Ini adalah buku terjemahan pertama dari Penerbit Spring yang merupakan imprint dari Penerbit Haru. Sebagai awalan, buku ini telah sukses menyenangkan hatiku. Semoga buku terjemahan western yang selanjutnya bisa lebih bagus dari ini. Terutama gaya penerjemahannya, mohon lebih diperhalus lagi dan bisa mudah dimengerti. 
Congrats, for your new translation book Penerbit Spring. Oya sampai lupa, terimakasih banyak atas buntelan buku Fangirl-nya ya! semoga buku yang selanjutnya bisa cepet terbit...


Semoga aja buku ini bisa difilmkan ya... X)) 
I rate this book 4/5 stars

Oke, review ini diakhiri dengan beberapa quotes favoritku dari buku ini

“Apa gunanya memiliki saudari kembar kalau kau tidak memperbolehkannya menjaga dirimu? Kalau kau tidak memperbolehkannya berjuang di belakangmu?” (hlm 121)
“Aku butuh otak untuk membebaskan diri, kau tahu? Aku butuh untuk berpikir. Kalau aku tidak bisa berpikir, siapa aku?” (hlm 239)
“Untuk benar-benar menjadi seorang kutu buku, kau harus lebih menyukai dunia fiksi daripada dunia nyata.” (hlm 314) 


<3 xoxo
Putri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa komentarnya ya :))
Tapi berkomentarlah dengan bahasa yang sopan dan santun ;))